Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Musim PPDB: Tidak Ada Sekolah Bagus dan Sekolah Jelek

3 Juli 2024   14:06 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:08 180 2
Musim PPBD dan PMB kini sudah berlalu. Masyarkat sangat antusias sekali dalam menanggapi fenomena ini. Berbagai persiapan dilakukan demi mendapatkan sekolah atau universitas yang didambakan, hasilnya ada yang berhasil menggapai tujuannya dan ada juga gagal mendapatkan impiannya. Sekolah atau universitas sebagai wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan sering kali mendapat pandangan sebelah mata dengan penilaian yang subjektif. Banyak masyarakat memilih sekolah yang "bagus" dengan pertimbangan popularitas. Sekolah bagus ini biasanya menjadi sekolah favorit yang selalu menjadi incaran masyarakat. Jika ada sekolah bagus, maka ada sekolah jelek. Sekolah jelek biasanya dihindari masyarakat bahkan menjadi pilihan terakhir jika ada yang gagal masuk atau terbuang dari sekolah bagus. Pelabelan sekolah bagus dan jelek oleh masyarakat berdampak pada pemerataan jumlah peserta didik, kekurangan peserta didik bagi sekolah jelek dan mempengaruhi bantuan dana dari pemerintah untuk mengembangkan sekolah tersebut. Pelabelan sekolah bukanlah masalah baru, meskipun sudah diatasi dengan kebijakan zonasi, hal tersebut masih bisa diakali dengan manipulasi data tempat tinggal. Masalah pendidikan selalu menarik untuk dibahas karena dekat dengan kehidupan masyarakat. Sayangnya masyarakat masih belum paham tentang bagaimana cara memanfaatkan fasilitas pendidikan dengan maksimal. Artikel ini akan membahas tentang cara memaksimalkan pendidikan dengan menekankan peran individu dalam memanfaatkan fasilitas pendidikan di sekolah sehingga tidak ada lagi pelabelan sekolah bagus atau jelek dan universitas bagus atau jelek

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun