dikemudian hari motornya kini genap berusia 2 tahun dalam perawatannya, muncul lah lagi sang ayah sambil berucap "jadi montir kali?". tetap sang anak hanya menjawab dalam hati saja ujarnya "montir kalau tidak seksi sekarang tidak laku pak". melihat anaknya hanya terdiam ayahnya tiba-tiba teringat dengan kondisi mobil cantiknya yang harus dibawa ke tempat montir-montir cantik spesialis merawat mobil. sambil berjalan iya menjawab dada anak ayah yang gagah, ayah pergi dulu yah bawa simerah ketemu dengan perawat-perawatnya, oiya rayain tuh ultah si jago bawa jalan-jalan kemana kek". minta uang pak ujarnya tiba-tiba, ayahnya membalas "minta dengan ibu sana, uang ayah sudah ibumu pegang semua"
pertamanya sang ayah yang keluar dengan si merah, lalu menyusul boi dengan si jago. belum lagi mesin dinyalakan ibu keluar memanggilnya dan menanyakan hal yang membuat boi sedikit pusing. "boi memang kalau keluar tidak pake helm nak, tuh helm masih ada di atas meja kamarmu nak", "lagi pusing mah" ujar boi ringan. "kalau pusing minum obat setelah itu jangan lupa pakai helm yah", "yah tetap pakai helm dong mah". menganggap arahannya sudah dimengerti oleh sang buah hati ibunya diam saja sambil masuk kedalam rumah untuk melanjutkan pekerjaan mulianya sebagai ibu rumah tangga.
kini boi telah siap untuk berangkat berkeliling kota merayakan ultah sijago, sebelum berangkat boi telah menerima sepucut surat dari sang kekasih, isinya singkat "jemput aku ditempat biasa boi, dari cai kekasihmu". pembaca sekalian sungguh tidak sopan surat orang kok di baca sih.. hehehe