Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Evil

25 Juni 2010   21:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:17 96 0
Evil is whatever distracts -Franz Kafka-

Tersebutlah seorang ibu yang kehilangan putra tunggalnya. Berbulan-bulan ia mencari, tapi masih nihil. Sang anak lenyap tanpa meninggalkan jejak. Ia sudah mengadu, mengadu pada yang mengaku "menerima pengaduan", Polisi. Tapi tetap saja masih hampa hasil. Kisah ibu yang mencari anak hilangnya pun gempar. Publik simpati pada Si Ibu, mereka menuntut kepolisian untuk bekerja lebih keras menemukan bocah itu. Sampai pada satu hari, polisi berhasil menemukan sang anak hilang. Dan untuk sementara kasus pun ditutup.

Sang anak dipertemukan pada si Ibu. Tapi si Ibu menolak anak itu. Naluri keibuan nya dengan keras menegaskan bahwa anak yang ditemukan polisi itu bukan lah anak kandungnya. Sebaliknya, Polisi sama yakinnya jika bocah itu adalah anak yang selama ini ibu itu cari. Semua ciri-ciri yang disebutkan sang ibu dulu, sama persis dengan anak ini.

Pendek cerita, Si Ibu memohon pada kepolisian untuk membuka kasus anaknya kembali serta melanjutkan pencarian. Publik pun kembali mendukung Si Ibu malang ini. Polisi hanya bergeming, tetap pada pendiriannya. Anak itu benar adalah anak Si Ibu, dan kasus dianggap selesai. merasa tidak puas dan belum mendapatkan kebenaran, Si Ibu terus berjuang.

Merasa terus diganggu dengan usaha Si Ibu, kepolisian pun berang. Si Ibu mereka anggap sebagai gangguan yang harus mereka lenyap kan. Dengan kuasanya, Polisi menuduh si Ibu sebagai perempuan cacat mental, Gila, karena tidak mengakui anak kandungnya sendiri. Lalu atas perintah Kepolisian, Si Ibu pun di karantina paksa ke dalam Rumah Sakit Jiwa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun