Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, telah tumbuh dalam era digital yang mapan. Mereka telah mengenal dan terbiasa dengan teknologi canggih, termasuk Artificial Intelligence (AI). Hubungan Gen Z dengan AI tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai aktor aktif dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini. Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian integral dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Sementara AI menawarkan banyak manfaat seperti meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, juga ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan bagi pelajar. Gen Z telah tumbuh bersama teknologi AI seperti asisten virtual (Siri, Alexa), sistem rekomendasi (Netflix, Spotify), dan aplikasi pembelajaran berbasis AI. Eksposur dini ini membuat mereka lebih akrab dan nyaman dengan AI dibandingkan generasi sebelumnya, yang sering kali melihat AI sebagai teknologi yang kompleks dan asing. Banyak sekolah dan universitas mulai mengintegrasikan pembelajaran berbasis AI dalam kurikulum mereka. Platform pendidikan seperti Duolingo untuk pembelajaran bahasa dan Khan Academy untuk berbagai mata pelajaran membantu Gen Z belajar dengan cara yang lebih personal dan adaptif, sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL