Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Timnas Indonesia Setelah Pertandingan TRG

7 Oktober 2012   05:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:09 1327 8
Pertandingan TRG kemarin seolah kembali memicu perselisihan antara PSSI-KPSI, padahal setelah adanya pertemuan kedua JC diharapkan masalah segera selesai, namun tampaknya masalah persepakbolaan Indonesia semakin rumit dengan digelarnya pertandingan timnas tandingan dibawah KPSI. Di tulisan ini saya tidak akan mengomentari jalannya pertandingan ataupun jumlah penonton yang datang, karena bagi saya seperti apa pun pertandingan tersebut, berapa pun jumlah skornya, atau berapapun jumlah penonton yang melihat tidak berpengaruh sama sekali, apalagi bagi FIFA dan AFC, tidak ada perlunya membahas mereka. Karena bagi saya, FIFA dan AFC Timnas yang diakui adalah timnas bentukan federasi yang resmi, yaitu timnas bentukan PSSI asuhan Nil Maizar.

Saya lebih tertarik menyoroti bagaimana kelanjutan persiapan Timnas untuk AFF Cup 2012 setelah pertandingan TRG kemarin. Setelah pertandingan kemarin dapat dipastikan beberapa punggawa ISL yang dipanggil untuk memenuhi TC timnas Indonesia tidak akan hadir dalam TC tersebut, dengan demikian skuad timnas kali ini tidak akan berubah komposisinya. Dengan tidak hadirnya pemain ISL ini sebenarnya bisa disebut Blessing In Disguise bagi Timnas Indonesia, karena sebenarnya tanpa kehadiran pemain ISL pun timnas sudah cukup kuat, dan mereka sudah cukup kompak serta sudah menemukan irama permainan tim. Meskipun masih terdapat beberapa kelemahan yang terlihat dalam beberapa ujicoba timnas terakhir, tim ini sudah cukup solid, mental bertanding pun sudah mulai terbentuk. Analisa lini per lini sangat dibutuhkan dalam memperkuat timnas untuk menyongsong piala AFF 2012, oleh karena itu saya akan mencoba memberikan analisa sederhana untuk Timnas Indonesia berdasarkan performa di beberapa laga uji coba. Berikut analisanya :

1. Penjaga Gawang

Di sektor penjaga gawang tidak ada nama tenar seperti Kurnia Mega dan Ferry Rotinsulu, tapi di sektor inilah salah satu kekuatan timnas Indonesia saat ini. Hampir semua penjaga gawang yang diturunkan menjaga gawang timnas bermain sangat baik meskipun jam terbang internasional mereka sangat minim, nol malah. Dimulai dari turnamen An Nakbah dimana Wahyu Tri Nugroho bermain sangt bagus, kemudian Endra Pras yang tampil cukup tenang mengawal gawang timnas, bisa disebut posisi penjaga gawang sepenuhnya menjadi milik Endra Prasetya, karena dengan ketenangan, refleks, positioning serta handling yang bagus, sudah pasti Endar lebih baik dari Wahyu Tri yang meskipun punya reflek luar biasa namun masih kurang tenang akibat kurangnya jam terbang. Dengan demikian Nil Maizar bisa cukup tenang untuk posisi penjaga gawang meskipun pemain ISL enggan bergabung.

2. Bek

Posisi ini merupakan salah satu titik lemah timnas Indonesia, apalagi pemain yang berposisi di bek tengah masih sering melakukan blunder dan kesalahan. Kombinasi Hamdi Ramdhan dan Wahyu Wijiastanto memang bagus saat menghalau bola atas karena postur Wahyu yang menjulang, namun saat berhadapan dengan striker kecil yang mengandalkan speed keduanya kewalahan, terlihat saat pertandingan melawan Korea Utara dimana Hamdi Ramdhan harus dikartu merah akibat menarik lawan dari belakang, padahal selama pertandingan Korut gagal menembus lini belakang timnas ketika mereka melakukan umpan bola atas, namun saat menghadapi umpan-umpan terobosan, lini belakang kita terlihat tidak mampu mengawal striker-striker cepat lawan dengan baik. Solusi untuk bek tengah mungkin sulit untuk didapat, karena sangat jarang bek tengah di indonesia yang mampu mengcover bola atas sama baiknya dengan menghalau serangan melalui bola bawah. Untuk posisi bek sayap saya rasa kedua bek sayap sudah menampilkan permainan yang cukup baik saat bertahan, mungkin harus ditambah lagi penetrasi untuk menambah serangan, selain itu posisi bek kanan dihuni oleh pemain yang sudah cukup berumur, dimana Hengky Ardiles yang sudah 32 tahun harus segera dicari penggantinya, Satrio Syam bisa menjadi pilihan, atau lebih baik diambil dari timnas U-22. Sedangkan Novan Setya sudah cukup baik dalam penampilannya akhir-akhir ini.

3. Gelandang

Duet gelandang tengah Taufik dan Vendry Mofu sudah sangat pas, keduanya sangat mobile, dimana Taufik yang permainannya mirip dengan Yohan Cabaye, bergerak akti mencari posisi, membagi bola, menekel dan closing down pemain lawan, sementara Vendry Mofu lebih sebagai penghubung semua lini tengah dan lini depan saat menyerang. Apalagi keduanya memiliki tendangan dari luar kotak penalti yang sangat baik, Taufik sudah sering saya lihat saat bermain untuk Persebaya, sedangkan Vendry Mofu ternyata memiliki tendangan yang tidak kalah bagus, terbukti saat dia mencetak gol indah melawan Brunai. Kelemahan malah terletak pada pemain yang disebut-sebut sebagai calon pemain berbakat Indonesia, yaitu Octo Maniani, memang Octo memiliki speed yang luar biasa, namun ketidak konsistenannya saat  melakukan passing dan crossing malah sering merugikan tim, peluang yang tercipta sering terbuang percuma, Ellie Aiboy disisi kanan malah lebih konsisten ketika harus menjadi Delivery Man kepada striker. Octo harus belajar lebih efisien dalam bermain, tidak hanya mengandalkan kecepatan saja. Saat Octo tidak perform mungkin Hendra Bayauw, Rahmat atau Nur Iskandar bisa menggantikan tugas Octo dengan baik, apalagi apabila Andik Vermansyah bisa bergabung, winger timnas akan lebih berbahaya lagi bagi lawan.

4. Striker

Peran Irfan Bachdim sebagai penyerang lubang seolah membangkitkan kembali performanya yang sempat redup akibat ulahnya diluar lapangan hijau, Nil Maizar seolah bisa menumbuhkan percaya diri dan motivasinya kembali, terbukti dengan mencetak hattrick saat melawan brunai. Sedangkan sebagai ujung tombak Samsul Arif masih belum menemukan ketajamannya, meskipun positioning dan pergerakannya dalam membuka peluang sudah cukup bagus, finishing touchnya masih belum muncul, untuk itu diperlukan striker yang mampu mengkonversi peluang menjadi gol. Salah satu kandidat penyerang adalah Agung Supriyanto, besar, kuat, cepat, shooting bagus, adalah kelebihannya, mentalnya pun cukup bagus meskipun masih muda dan kurang pengalaman, dia bisa menjadi solusi ditengah seretnya gol timnas.

Demikin analisa sederhana saya, mohon maaf apabila kurang berkenan atau ada kesalahan. Satu hal yang pasti Timnas Indonesia satu, dan bukan berasal dari pemberontak. Timnas sekarang memang bukan pemain tenar dan terkenal, tapi pasti akan semakin baik dan lebih baik lagi. semangat untuk Coach Nil Maizar, pelatih timnas yang benar-benar ikhlas membawa nama bangsa.

Satu Indonesia,Satu Garuda, Satu PSSI...

Satu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun