Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Hukuman yang Pantas

17 Oktober 2024   10:56 Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:43 41 1
Aku hanya seonggok daging tua yang tiada artinya, renta, ringkih, tak ada yang bisa kulakukan selain hanya menunggu mati saja. Lihatlah, daun yang baru jatuh pun, enggan menimpa badanku, yang lemah ini. Sengaja menghindar, menjauh sejauh mungkin, seolah mengepakkan sayapnya ketika diterbangkan angin, dan menoleh melihatku seraya menjulurkan lidahnya, dan mendarat tepat di rumput segar lagi hijau. "Kau hanya memikirkan dirimu saja pak tua, ini akibat ulahmu sewaktu masih muda" kucing orange yang dari tapi paham isi hatiku, tapi tak berupaya menghiburku. Cara duduknya saja sangat menyinggung diriku, dia membelakangi kursi rodaku, yang diparkirkan di bawah pohon belimbing rindang, dimana setiap hari anakku menjemurku, agar dapat cahaya mata hari dan papa semakin kuat katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun