Telah berjejalan di telinga ini, bagaimana guru-guru agama sejak aku esde, tak puas-puasnya memberikan wejangan bagaimana harus bersikap kepada kedua orangtua. Bahwa tak boleh membantah mereka, walaupun hanya mengucapkan kata "ah". Itu tanda-tanda orang yang durhaka. Namun seperti yang kukatakan sebelumnya, bahwa wejangan itu berjejalan di telinga ini, maka kata berjejalan itu adalah konotasi ketaksukaan. Jadi, jangan heran aku paling sering melawan kedua orangua, apalagi hanya melontarkan kata "ah".
KEMBALI KE ARTIKEL