Besok hari pekan. Tanggalnya kebetulan merah. Aku libur sekolah. Terbayang aku ikut ayah ke pasar sambil mengendarai pedati. Si Belo, kerbau penarik pedati, telah kumandikan sejak sore. Badannya kusikat dengan alang-alang. Malam ini dia terlihat gembira. Aku duduk mencangkung di depan api unggun. Memasukkan ranting demi ranting agar api tak lenyap digerus angin. Belo harus segar dini hari nanti. Aku tak ingin dia kecapekan karena terlalu sering menghalau nyamuk.
KEMBALI KE ARTIKEL