Baru pertama kali saya melihat lelaki itu. Dia seorang gondrong, berjambang, bermata teduh dengan sebatang rokok mengapit sela bibirnya. Saya sebetulnya selalu tak hirau sekitar, selain melakukan tujuan utama---seperti kali ini menikmati senja di taman ditemani setangkup roti dan minuman mineral. Tetapi tatapan lelaki itu mengusik saya. Mata teduhnya seolah borgol yang menjerat mata saya agar berulang-ulang melirik ke arahnya. Hah, saya masih normal, kan?
KEMBALI KE ARTIKEL