Pulang dari Medan, penuhlah Lopo Sapangkek (pen; lopo sebaya) karena ingin mendengar bualan Ja Limbat. Kawan kita ini hanya bercerita masalah di rumah makan itu. Semua yang di Lopo Sapangkek tertawa. Seperti biasa, karena takut bocor, Wak Midah segera ke belakang.
KEMBALI KE ARTIKEL