Nenek dan bibi yang tak ingin aku menjadi rebutan kedua orangtuaku, menitipkanku di rumah saudara terdekat yang berjarak hampir limapuluh meter dari rumahku. Itulah terakhir kali aku melihat emak. Seterusnya aku hidup berdua dengan ayah. Hidup dalam nestapa karena berhari-hari aku tiada bisa melupakan orang yang telah melahirkanku itu.
KEMBALI KE ARTIKEL