Aku berjalan terseok mendorong gerobak jualanku. Di dekat lelaki setengah baya, aku melihat ada lapak yang lowong. Dia sedang duduk sambil menata jualannya. Sabtu pagi lumayan cepat terik. Lalu-lalang pembeli kemudian berhenti di toko-toko sekelilingnya. Tak pula dia hirau. Begitu damai wajah bapak itu. Begitu semangat geraknya menghadapi pekan yang mungkin tidak memihak kepadanya. Aku  ingin membantu, membeli sebagian jualannya. Tapi.... Ah, sudahlah! Sengaja aku mendekat. Manampar-nampar pantat celana, lalu berjongkok di depannya.
KEMBALI KE ARTIKEL