Tapi kelenaan tak selamanya berlaku. Angin krisis moneter kiranya sanggup merontokkan kedigjayaan orangtuaku. Perusahaan tempat mereka bekerja ambruk alias kolaps. Rumah mentereng, mobil mewah dan kemilau perhiasan, tergadai sekian bulan setelah orangtuaku menjadi orang rumahan. Sementara aku stop sama sekali dengan hura-hura. Bagaimana lagi mau berhura-hura, uang di kantong tak lagi segemuk dulu.
KEMBALI KE ARTIKEL