Aku membayangkan Rohimah, istriku, sedang apa dia kini. Mungkin seperti perkataannya di telepon kemarin, dia tengah siap-siap menghidangkan segala penganan kesukaanku. Dari durian---yang meski lagi langka---tetap dibeli. Martabak kuah kari. Model ikan dan empek-empek. Hmm, rasanya liur ini buncah. Tapi kemarin aku sudah wanti-wanti, jangan terlalu repot. Aku hanya menginginkan dia sehat wal afiat. Termasuk anak pertamaku yang sekarang lincah dan ganteng, katanya.
KEMBALI KE ARTIKEL