Aku diam sejenak. Menikmati dingin pipi menempel di kaca jendela bis. Aku menggores jari tangan di kaca itu "Palupi", lalu tersenyum entah untuk siapa. Lelaki tua di sebelahku berdecak, menggeleng, lalu berlalu seakan menganggap aku gila.
KEMBALI KE ARTIKEL