Atapnya rumbia. Bila angin kencang berhembus, di beberapa bagian atap rumahnya akan mengertap-ngertap seperi sayap anak merpati belajar terbang. Begitu hujan turun deras, air hujan merembes di sela-sela atap rumbia dan menggenangi nyaris setengah bagian gubuk itu. Bahkan bila Sungai Kedukan pasang, airnya bisa menjangkau mata kaki Kailani yang duduk bersantai di atas bangku.
KEMBALI KE ARTIKEL