Tapi lupakanlah tentang nama yang membuat rusuh hati. Lebih penting menyikapi istriku yang kala itu sedang ngedumel. Mulutnya mungkin lebih runcing dari mata panah. Mobil bak terbuka yang mengangkut barang pindahan kami, berjalan seperti sapi ngamuk. Beberapa barang pecah-belah bernasib na'as. Salah satu celengan ayam kesayangan istriku, ikut remuk. Bergelimpanglah koin-koin dan uang kertas lusuh dari dalam tubuh celengan ayam yang tewas itu.
KEMBALI KE ARTIKEL