Segera dia ke dapur menyiapkan dua cangkir kopi dan sepiring panganan, sebab ujung matanya menangkap kehadiran sesosok lelaki berwajah bulat dan bertubuh tambun, duduk di sofa. Sekali-sekali lelaki itu menyeka keringat di dahi yang seperti lapangan bola.
KEMBALI KE ARTIKEL