Aku menjangkau kursi, duduk sebentar dan meraup wajah. Kuperhatikan mataku di cermin. Sembab. Tanganku perlahan ingin meraih horn telepon. Tak ada dering lagi. Ujung horn telepon kudekatkan ke telinga. Hanya suara tuuut panjang yang terdengar.
KEMBALI KE ARTIKEL