Sebuah kedai kopi menyambutku dengan senang hati. Duduk di meja sudut, membuatku bisa melihat jauh ke utara, melintasi jalan terjal dan penuh jurang. Ini pekerjaan pertamaku sebagai imigran gelap; sopir truk. Segelas penuh kopi dan dua potong roti yang pinggirannya sedikit gosong, menjadi teman hangat pagi ini.
KEMBALI KE ARTIKEL