Yang namanya perasaan itu tidak enak kalau kita ditutup-tutupin terus. Karena Cinta itu memang indah. Sangat indah. Seindah rembulan saat memancarkan sinar menembus arak-arakan kabut tipis.
Mungkin kamu memang orang pemalu, tapi punya perasaan sama seseorang itu adalah hal yang indah.
Kalau disimpan sendiri nanti malah kecewa. Kamu tetep jadi diri kamu sendiri saja, yang menyenangkan yang mudah bergaul dengan siapa saja entah itu cewek atau cowok. Jangan nebak-nebak orang suka atau tidak sama kita, tapi bukalah hati kamu setiap kali ada yang mau deketin kamu.
Kita semua pasti pernah mengalami penolakan. Penolakan dalam hal apa saja, misalnya mendapat penolakan dari tempat kerja yang telah kita ajukan surat lamaran, penolakan dalam hal asmara, dan masih banyak lagi. Penolakan yang di maksud pada kali ini adalah penolakan dalam hal asmara dengan kata yang lebih simple "Ditolak".
Namanya ditolak sudah pasti sakit. Bagaimana tidak sakit, proses untuk menembak orang yang disukai butuh proses, dan hasil akhirnya ternyata tidak sesuai harapan. Jangankan sampai ditembak saat dia menganggapmu hanya sebagai teman saja (ditolak secara halus) sudah cukup sakit.
Kenapa kamu harus takut dengan perasaan kamu sendiri? Atau kamu lebih takut dengan penolakan? Penolakan dari orang lain adalah hal yang sangat biasa. Saya lebih suka penolakan dibandingkan penyesalan. Penolakan bisa jadi pelajaran, tapi penyesalan? Going no where.
Tuhan sangat menyayangimu, saat Tuhan tahu kamu sedang sakit hati akibat ditolak, siapa yang tahu mungkin saat itu Tuhan sedang menyiapkan sebuah hati yang mulai menyukaimu. Kebanyakan mereka adalah orang di sekitar kita, bisa saja teman kita, kenalan, sahabat kita sendiri dan bahkan orang baru pertama kali kita kenal. Ya siapa yang tahu?
****
Buktikan kalau kamu layak diterima
Misalkan alasan kamu ditolak adalah karena kamu belum mapan. Artinya dia hanya menggunakan harta sebagai tolak ukur. Buktikan padanya, kamu kelak bisa menjadi orang yang sukses. Saat nanti kamu sukses bisa jadi dia akan ada di urutan pertama antrian. Bagaimana dengan hati? Itu mungkin dianggap urusan belakangan. Jika dia menolakmu karena sikap dan sifatmu yang tidak begitu baik. Artinya dia layak diperjuangkan, dan buktikan kalau kamu bisa lebih baik lagi.
Mungkin Tuhan sedang menghindarkanmu dari rasa sakit hati yang lebih.
Bayangkan jika kamu memang diterima dengan dia yang kamu sukai dan mulai membina hubungan dengannya. Lalu lambat laun kamu sadar, bahwa dia menerimamu hanya karena rasa kasihan atau dia juga sedang merasa kesepian saja. Pasti ini lebih menyakitkan di banding dengan rasa sakit saat ditolak. Kamu berjuang membina hubunganmu bahkan ingin serius, tapi "dia" seakan bermain-main.
Tuhan yang mengirimnya buatmu, dan ada tujuan di balik kehadirannya jadi teman.
Segala sesuatu pasti punya tujuan. Tuhan pasti punya tujuan menghadirkan "dia yang lain" ini ke dalam hidupmu. Dia menyukaimu, tapi tidak denganmu. Bagaimana kalau kamu mencoba menggali lebih dalam apa alasan kamu tidak menyukainya? Jika kamu tetap seperti itu, itu hakmu dan kamu yang menjalaninya.
Tuhan menghadirkannya dalam hidupmu bisa saja untuk dijadikan seorang teman yang baik
Saat kamu memilih untuk menghindari
Jangan menghindari dia hanya karena dia suka padamu. Apa salahnya dijadikan teman. Hargailah perasaannya. Pasti dia yang lain itu akan merasa sangat sakit, hanya karena rasa suka tapi malah dihindari. Hukum karma itu berlaku, mungkin saja nanti kamu akan rasakan bagaimana sakitnya jika orang yang kamu sukai menghindarimu.
Kamu bisa karena biasa
Jika kamu memilih untuk menjadikannya sebagai teman, dan melupakan rasa suka "dia yang lain" Â kepadamu, kamu bisa saja berteman baik dengannya. "kamu bisa karena biasa" bisa saja kamu pada akhirnya menyukainya karena kamu biasa bersama dengannya, lebih kenal tentangnya, serta menerima kekurangannya. Hanya masalah waktu. Waktu yang tepat pasti akan datang.
Oleh : Arifanus Apur