Hujan kata hunjam kepala, kota kusam lampu jalan padam, aku menyeruput selera, lelaki menawakan suara, tak ada yang menatap iba, selembar receh mengumpat balasan, sungguh memberi dan menerima, sama-sama tak rela, seperti kafe ini tersembunyi dari dunia luar, orang-orang memaku gadget di kepala, tak memiliki naluri persahabatan, seakan pertemuan hanya kamuflase, aku mencari kata untuk pamit diam-diam, dan dunia semakin kelam, kota padam pertemuan antara gelap dan sinar.
KEMBALI KE ARTIKEL