Di situlah dia berada. Pada warung kecil menggoda, menyempil di sebelah toko semi permanen. Penjual gado-gado yang apik merawat selera. Aku selalu melambatkan laju motor saat melintasi warungnya. Melapangkan rongga dada, agar aroma kuah kacang bisa bersemayam. Kau tahu, betapa rasanya membelit lidah, melilit selera bersantap, entah kenapa.
KEMBALI KE ARTIKEL