Ayah seorang pengatur. Di situ aku tak suka. Meski selama ini setiap keinginanku kerap dia turuti. Bahkan, Ayah lebih cerewet dari Ibu. Apa-apa saja dia atur, mulai dari cari berpakaian hingga menyisir rambut. Jangan kata misalnya aku lupa mematikan kran, sementara air di bak sudah melimpah. Sementara aku sedang buru-buru berangkat ke sekolah. Yakinlah, kejadian tak mengenakkan ini akan membuatku terlambat tiba di pintu gerbang yang sudah di gembok Pak Saad.
KEMBALI KE ARTIKEL