Awal Nopember. Kau berlari menghindari hujan yang tetiba menderas. Anak-anak turun ke jalan meneriakkan suka cita. Memercikkan air ke tubuhmu dengan sengaja. Kau menjerit setengah marah. Tumit sepatu tinggimu patah. Kau terpincang-pincang menjangkau teras Lengkung Kafe. Terdengar umpatanmu, tapi berakhir tawa. Perempuan di sebelahmu---mungkin temanmu---mencoba menyabarkan. Kalian pun terpingkal, sehingga hilang kharisma perempuan kelas atas yang kalian jaga.
KEMBALI KE ARTIKEL