16 Desember 2022 20:16Diperbarui: 16 Desember 2022 20:302492
Makanan cepat saji tidak selamanya membuat gula darah seseorang melonjak, tetapi dengan makanan cepat saji seseorang akan lebih menghemat waktu ketika berpergian.
Jangan pernah menganggap sesuatu yang fast atau cepat itu tidak baik. Selebihnya, dalam kondisi yang mendesak dan mengharuskan kita untuk mengonsumsinya, fast food sangat berguna pada waktu yang tepat. Tidak mungkin kan kalau kita sedang berada di rest area harus masak dengan perlengkapan yang banyak?. Namun menurut para ahli tidak semuanya bisa dianggap baik. Dari mereka kita dapat mempelajari bahkan menerapkannya sehari-hari.
SISI POSITIF DARI FAST FOOD Selama Cinta Laura tinggal di Amerika Serikat 8 tahun lamanya, ia cukup banyak bertemu dengan orang-orang yang mempunyai gaya hidup tidak sehat. Ia mengatakan tidak sedikit warga Amerika yang mengonsumsi makanan cepat saji, padahal hal itu sama sekali tidak sehat. "Cara hidup di Amerika agak ironic menurut aku, banyak banget orang yang hidupnya nggak sehat, makan junk food, tapi awareness untuk kesehatan juga tinggi banget", kata Cinta. Â
Namun, pernyataan Cinta Laura kurang melihat lebih dalam kota di Amerika dengan kondisi pendapatannya dari yang sangat baik hingga tidak baik. Hampir 31,7% berpenghasilan rendah, 36,4% berpenghasilan menengah, dan 42% orang dewasa berpenghasilan tinggi yang akan mengonsumsi makanan cepat saji.Â
Hal ini berbanding terbalik dengan ekspektasi yang kita ketahui sejauh ini, yang mana orang dengan penghasilan rendah lah yang lebih banyak mengonsumsi makanan cepat saji tersebut. Meski begitu, orang Amerika selalu menjadikan fast food sebagai makanan favorit karena:
*Mudah ditemui di segala penjuru Amerika Serikat. *Harga fast food di sana tergolong sangat murah. Contoh, pada McD dengan menu Big Mac (sudah mencakup kentang goreng, burger, dan minuman) hanya US$ 6. *Bagi pekerja kantoran yang sibuk, memilih fast food akan membuat hidupnya lebih praktis.
Fast food selalu dikaitkan dengan junk food, Menurut WHO (World Health Organization), menjelaskan Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat dan memiliki sedikit nilai gizi. Junk food mengandung tinggi lemak, tinggi garam dan tinggi gula, serta rendah serat. Sehingga, fast food juga sering dihubungkan dengan salah satu penyebab seseorang mengalami obesitas dan berbagai masalah kesehatan.Â
Dengan demikian, masyarakat menghindari fast food demi kesejahteraan tubuhnya. Padahal sejatinya, tidak masalah bagi kita untuk mengonsumsi fast food. Mengonsumsi fast food mempunyai dampak positif bagi orang yang mempunyai sedikit waktu dalam kehidupannya, karena makanan yang termasuk ke dalam fast food adalah makanan yang cepat dalam penyajiannya, sehingga orang-orang yang sangat sibuk dalam pekerjaan dapat memenuhi kebutuhan makannya dengan tidak menghabiskan waktu banyak .
Dalam buku Explorations in the Sociology of Consumption: Fast Food, Credit Cards and Casinos (Ritzer, 2001), berpendapat bahwa meskipun restoran cepat saji tidak begitu efisien dibandingkan dengan makan di rumah, industri makanan cepat saji telah sukses di seluruh dunia. Ia berkaitan ini ilusi efisiensi dan berhemat oleh orang-orang, ditambah dengan bagian yang menyenangkan dan hiburan untuk bersantap di restoran tersebut. Karena perilaku konsumen yang didorong oleh pertimbangan hedonic, mereka dapat mempengaruhi pilihan konsumen.
SISI NEGATIF DARI FAST FOOD Berbanding terbalik dengan positif dari mengonsumsi fast food, banyak sekali sisi negatif yang sering kita temukan dan rasakan pada diri kita. Makanan cepat saji mengandung gula yang tinggi, lemak, garam dan kalori. Bahkan, banyak dari restoran yang menaruh minyak sayur terhidrogenasi yang digunakan untuk menggoreng. Nyatanya, minyak tersebut tidak baik untuk tubuh karena dapat meningkatkan risiko salah satunya penyakit jantung.
Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang di dunia mengalami obesitas dan malnutrisi lainnya. Selain itu, berbagai penelitian juga mengatakan bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kanker. Orang dengan riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, harus sangat berhati-hati terhadap makanan cepat saji tersebut. Dengan kadar lemar yang cukup tinggi, dalam satu porsi french fries dan nugget ayam goreng terdapat total lemak jenuh sekitar 41 hingga 71 gram.
Menurut Septiyani (2011) dalam Putri (2014), dampak negatif makanan cepat saji terhadap kesehatan sangat besar. Makanan cepat saji dapat memicu pertumbuhan sel tubuh yang tidak normal, seperti kanker dan lain -- lain. Makanan cepat saji dapat membuat pertumbuhan tubuh yang abnormal. Beberapa dampak negatifnya sebagai berikut: *Meningkatnya berat badan secara cepat. *Membuat ketagihan karena mengandung zat adiktif. *Menigkatkan risiko penyakit jantung. *Meningkatkan risiko kanker. *Memicu diabetes. *Memicu tekanan darah tinggi. *Gangguan pencernaan. *Gangguan pernapasan (seperti: napas pendek, mengi, dan sleep apnea). *Meningkatkan kadar insulin. *Merusak gigi.
Semua orang berhak memilih untuk apa yang akan ia konsumsi dalam kehidupannya. Namun kemudian ada beberapa aspek dan dampak yang akan ia hadapi juga kedepannya. Yang bisa mengendalikan keinginan hanya diri sendiri. Terutama kesehatan untuk tubuhnya.
Dengan demikian, fast food sebenarnya sangat boleh dikonsumsi. Tetapi makanan cepat saji ini bukanlah salah satu solusi untuk dijadikan hidangan setiap hari. Fast food dan junk food adalah salah satu makanan cepat saji dengan mengkonsumsinya diwaktu yang tepat karena dampak yang ditimbulkan jika dikonsumsi setiap hari sangat berbahaya bagi tubuh kita.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.