Antusiasme masyarakat kanal bola kompasiana semakin hari semakin dibutakan oleh fanatisme (kotor) terhadap kepengurusan (k)PSSI, mereka tidak mampu lagi memahami maupun mensinergikan substansi statuta FIFA itu sendiri terhadap penerapan sepakbola dilapangan seperti kebanyakan negara anggota FIFA lakukan.
Hanya sebuah perbandingan, sebagai negara yang rata-rata sudah cukup mumpuni sepakbolanya jauh dibelahan dunia ketiga (Africa) sana ternyata aturan FIFA sudah sangat bisa diterima dan diterapkan dengan baik oleh banyak negara dibenua tersebut, lain halnya di Indonesia sebagai organisasi yang bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan sepakbola di Indonesia, kompetensi PSSI ternyata masih belum bisa menerjemahkan aturan yang telah diinstruksikan FIFA dengan baik sebagaimana yang dilakukan oleh banyak negara seperti eropa, jepang, korea, amerika dan sebagian Africa, statuta FIFA memiliki semangat dan tujuan yang jelas dalam rangka membangun dan mengembangkan sepakbola dinegara-negara anggotanya tak terkecuali Indonesia, menurut hemat saya profesionalitas dalam prinsip statuta FIFA tentunya akan membawa dampak pada keadaan sepakbola yang benar-benar “fair play” , walaupun kepengurusan berkali-kali berganti rupa dan karakter seharusnya PSSI tidak terjebak lagi pada munculnya polemik yang selalu terulang kembali dari masa ke masa, misalnya saja :
1. Banyaknya klub yang menunggak gaji pemain, bahkan tak jarang pemain mengalami sindrome nyawa melayang,
2. Koordinasi birokrasi buruk PSSI sehingga seringnya pemain asing terjerat masalah imigrasi (kitas),
3. Masalah suap yang sudah tak terkendali,
4. Potensi “kelaparan” pada pemain akibat banyak klub “miskin” yang dibiarkan ikut kompetisi,
5. Tidak mampunya PSSI menyelesaikan kasus hukum pada klub yang mengalami dualisme,
6. Banyak klub yang bermasalah terkait kelengkapan administratif sebagai badan usaha/industri termasuk pajak.
7. Kebijakan/keputusan PSSI selalu berbuah kontroversi dan terkesan inkonsisten dalam menegakkan aturan dan sebagainya.
Dari sekian banyaknya problem yang terus datang silih berganti ternyata ya itu-itu saja gak ada perubahan, masalah tersebut seolah sengaja dibiarkan luput dari pengamatan, apalagi ditambah dengan ketidakseriusan federasi untuk menindaklanjuti setiap permasalahan yang ada, membuat PSSI semakin inkonsisten dalam menegakkan aturan. Oleh karena itu bisa dibayangkan bahwa selama ini prestasi sepakbola kita cenderung terus mengalami stagnasi bahkan kemunduran, ini juga merupakan imbas dari minimnya terobosan dan ketegasan dalam penegakkan hukum didunia sepakbola Indonesia.
Kalau boleh berfikir naif, andaikata FIFA membanned Indonesia, lantas bukan berarti kegiatan pemerintahan akan berhenti total begitu saja, jangan salah organisasi sekelas PBB hingga Bank Dunia pun tidak akan berani dan mampu membanned Indonesia.
Indonesia adalah negara besar dan merupakan negara paling berpengaruh dikawasan baik ASEAN,Asia, Asia Pasifik bahkan dunia. Selain itu tergabung sebagai anggota negara dengan kekuatan perekonomian terbesar dunia (G20) maka posisi Indonesia jauh memiliki peran dalam membawa arah kebijakan ekonomi serta politik dunia, mengingat dalam berbagai forum Internasional Indonesia selalu membawa isu-isu penting terkait hak negara-negara miskin dan berkembang, terlebih kontribusi serta pengalaman nyata Indonesia diberbagai bidang sangat diperlukan oleh masyarakat dunia. Dalam bidang pertahanan dan keamanan, posisi strategis Indonesia dalam kegiatan perdamaian dunia juga sangat diakui oleh dunia dan itu tidak bisa dianggap remeh. Bandingkan dengan PSSI yang masih menyusu anggaran dari Indonesia?
Sepertinya tidak ada alasan kuat bagi FIFA untuk membanned Indonesia dalam kiprahnya dikancah Internasional, kalaupun ada pihak yang berani seperti yang dikuatirkan kaum pengidols (k)PSSI, maka yang terjadi justru sebaliknya yaitu FIFA akan mendukung penuh langkah cerdas Menpora mematikan (antek mafia) PSSI secara keseluruhan, akhirnya nama PSSI pun lenyap di situs resmi FIFA haha...hehe...huhu....
Sekali lagi dan tolong dicamkan kisana, Indonesia secara umum tidak akan bisa di banned oleh siapapun termasuk FIFA. Diharapkan kepada seluruh komponen pengidols (k)PSSI supaya berfikir bijak, tenang, jaga amarah dan sebisa mungkin berfikir secara obyektif. Tau sendiri kan konsekuensinya kalau kalian memang benar-benar tidak mau diatur dan masih memuja (k)PSSI ? DOSA BESAR....
Salam Satu Nyali.....!