selimut hangat telah berpindah
hanya dapat memandangi kehangatannya
dalam dinginnya hati dan bekunya jiwa
getir terasa hidup kini
menoleh ke belakang lalu tersandung dan tersungkur
butir debu pun terhirup
sesak terasa
sungguh tak berdaya
sungguh menyiksa
butiran pasir itu kini menempel di wajah lusuh
berpadu dengan beningnya air mata yang mengucur
aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhh
terdengar serak dan tak cukup lantang
berminumkan air mata tak cukupkan dahaga dan hilangkan parau nya
"lepaskan penat ku!!!
ambil resah ku!!!
tolong ambil sedih ku, aku mohon..."
tak ada yang mendengar
raungan yang tak berdaya
tak ada yang peduli
sedih kini berteman sepi