Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Leuweung Sancang: Wisata Alam Liar dan Pesona Pantai

26 Maret 2012   04:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:28 1985 0
Thailand punya Khao Yai National Park yang terkenal dijagat pariwisata dunia. Oleh Unesco, cagar alam Khao Yai dicatat sebagai lokasi bersejarah dunia. Khao Yai berudara sejuk dengan hamparan berbukit-bukit. Cagar alam satu ini dikenal dengan wisata anggur dan bersepeda alam.

Indonesia, sebenarnya, punya cagar alam yang tak kalah elok. Cagar alam Leuweung Sancang di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berada di Selatan Garut, berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Sancang telah lama digadang-gadang menjadi situs warisan dunia. Modalnya keanekaragaman kayati dengan plasmanutfah langka di dalamnya.

Sayang, niat untuk mengusulkan Sancang menjadi situs dunia belum disertai komitmen kuat jajaran pemerintah daerah dan pusat. Kegiatan perambahan hutan telah merusak ekosistem cagar. Lagi-lagi keterbatasan anggaran pengawasan cagar menjadi dalih atas perusakan yang terus terjadi.

Dana besar memang dibutuhkan. Hamparan Sancang seluas 2.157 hektar. Belum termasuk cagar perairannya yang mencapai 1.150 ha. Sancang berbatasan dengan perkebunan karet milik perusahaan swasta, tanah milik masyarakat, yang tapal batasnya sepanjang 40 km.

Cagar alam Leuweung Sancang secara umum berupa hutam alam. Sebagian hutannya menghadap Samudera Indonesia. Berdiri di bibir hutan, memungkinkan pengunjung leluasa menikmati luasnya laut yang tampak tak bertepi. Sungguh eksotis.

Sementara bentangan ekosistem hutan tropis Sancang sanghat alami dengan keunikan tersendiri. Hutan Sancang sejauh ini masih rapat, padat. Bagi Anda yang senang suasana alam bebas, maka cagar alam ini jawabannya. Di sini keliaran hutan masih tersimpan.

Sancang pun memiliki hutan bakau dengan aliran sungai yang melata. Beragam flora dan fauna dapat ditemui. Tak puas menjelajah hutan, pengunjung dapat menikmati gugusan batu unik sekitar pesisir.

Flora hutan Sancang antara lain ketapang, bakau, Sorea, palahlar (dipterocarpus spee.div). Tak lupa meranti merah dan pohon Kaboa (//dipteroearpus gracilis//) yang langka. Kedua pohon terakhir menjadi buruan para penebang liar.

Ada pula tumbuhan pantai seperti agar-agar laut (gracilaria,SP1) paris (mycrophyllum bracilieneis), kades (gelidium lam).

Hewan utamanya antara lain banteng (bos sonda/cus), macan tutul, monyet, lutung, burung merak (papo mut/eus), dan binatang umum lainnya. Wajar bila pengunjung benar-benar disuguhi nyanyian alam liar di sini.

Wisata Penelitian

Pengunjung yang kepincut pesona cagar alam Leuweung Sancan selama ini menggembari wisata penelusuran hutan (tracking), fotografi, memancing, berkemah. Bagi kalangan kampus dan anak sekolah, mereka dapat berwisata seraya menimba ilmu di sini. Khusus mahasiswa menjadikan cagar alam Sancang sebagai obyek penilitian adalah pilihan tepat.

Mayoritas pengunjung sejauh ini berasal dari Garut, Bandung, dan Jakarta.

Memang belum ada sarana pariwisata baku di cagar satu ini. Meski tidak terdapat penginapan maupun rumah makan, Anda dapat memilih akomodasi di pusat Kecamatan Pameungpeuk. Letaknya sekitar 13 km dari pusat pemerintahan kecamatan.

Transportasi

Objek wisata ini berada sekitar dua kilometer dari pusat Kecamatan Pameungpeuk. Dari pusat Kab. Garut cuma 20 km. dan 180 km dari Bandung. Sancang dapat diklunjungi dari dua tempat, yaitu Pameungpeuk dan pantai Cijeruk Indah.

Bergerak dari Pameungpeuk, Anda dapat menggunakan bus ke jurusan perkebunan karet Mira-Mare. Rutenya melalui pinggir kawasan dengan tarif Rp 3.000/orang atau angkot dengan ongkos Rp 4.000/orang. Memakai ojek yang lebih cepat cukup merogoh kocek Rp 7.500 dari Pameungpeuk dan Rp 4.000 dari Pantai Cijeruk indah.*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun