Islam memiliki sejarah panjang di Asia Tenggara, yang dimulai sejak abad ke-7 melalui jaringan perdagangan maritim. Proses penyebarannya diperkaya oleh interaksi antara pedagang, ulama, dan kerajaan-kerajaan lokal, yang menjadikan Islam sebagai bagian integral dari identitas budaya dan keagamaan di kawasan ini. Sebelum abad ke-20, Islam di Asia Tenggara lebih berfokus pada dimensi spiritual dan kultural, dengan keberagaman praktik keislaman yang disesuaikan dengan tradisi lokal. Hal ini tercermin dalam adaptasi ajaran Islam yang beriringan dengan budaya Melayu, Jawa, Minangkabau, dan lainnya.