Beragam sikap reaksioner dari seluruh jagat negeri ini mencuat ke permukaan dan tidak ketinggalan pula sikap reaksioner dari para punggawa negeri tercinta kita ini. Namun ada satu sikap reaksioner yang membuat saya tertarik bahwa penetapan tersangka BG merupakan permainan bola dari Bapak Presiden kita.
Alur ceritanya secara garis besar sebagai berikut :
"Pak Jokowi mengajukan calon tunggal Kapolri karena desakan para punggawa partai pendukungnya yang tidak bisa ia tolak. Yah you know who lah.. Padahal Pak Jokowi tidak setuju karena saat seleksi menteripun Pak BG sudah distabilo merah oleh KPK dan PPATK (info dari KPK). Nah Pak Jokowi ingin menolak Pak BG sebagai usungan para punggawa (You know who..) dengan meminjam tangan KPK. Nah saat pak BG mau Fit and Proper pak presiden dengan meminjam tangan KPK menetapkan Pak BG sebagai tersangka hingga harapannya usungan dari You Know Who dapat ditolak oleh pak Presiden dengan cara yang tidak langsung"
Jika skenario ini memang yang terjadi saya akan angkat topi dan jempol kepada kehebatan pak Jokowi. Namun jika memang skenario ini yang terjadi maka jalan terjal Pak Jokowi akan semakin menjadi-jadi, kenapa??
Akibat skenario tersebut yang akan menjadi kambing hitam atas peristiwa ini tidak lain adalah you know who.. 2 orang tersebut yang akan menjadi bulan-bulanan publik dan membuat citra negatif bagi kedua You Know Who tersebut. jika memang ini skenario Pak Jokowi dan diketahui oleh You Know Who tersebut. Hal tersebut akan memantik perasaan tidak saling mempercayai antara You Know Who dengan Bapak Jokowi.
Efeknya adalah dukungan parlemen yang sangat kuat dari KIH kepada Pak Jokowi akan memudar karena perasaan You Know Who merasa dikhinati dan ditikam dari belakang. Apa yang terjadi, Presiden tanpa dukungan parlemen akan mengganjal segala sepak terjak pak Jokowi dalam pemerintahannya.
Apa pak Jokowi mau membuat benih permusuhan dan You Know Who merasa dikhinati oleh Pak Jokowi. Kalau pikiran saya sih Pak Jokowi tidak akan gegabah membuat benih ketidak kepercayaan dengan You Know Who tersebut.
Tapi apalah kita, hanya sebagai penonton dari jagat silat tingkat tinggi para Punggawa Negeri ini. Kita hanya mengetahui kulitnya saja itupun dari media, kita tidak pernah ada disana, kita tidak mengenal orang-orang disana dan kita tidak mengetahui permainan catur apa yang sedang dimainkan disana. Posisi kita hanyalah menerima segala efek dan hasil yang diperbuat oleh para Punggawa negeri ini disana.
Semua tergantung pada kita semua apakah mau melakukan pembenaran, selalu mencari kambing hitam, atau hanya menonton saja dengan segala macam alasan yang terkadang kita buat dan karang sendiri sesuai selera kita.
Mau tidak mau, peristiwa ini dapat menimbulkan citra negatif bagi pemerintahan sekarang dan semoga dapat segera diperbaiki.
Terkadang orang yang sayang dengan kita adalah orang yang berani untuk mengkritik kita jika berbuat kesalahan, dan musuh terbesar kita adalah orang yang selalu membabi buta menyanjung kita walaupun kita melakukan kesalahan, dan ketika tersadar kita sudah terperosok dalam jurang yang dapat menghabisi kita.
Stop politik gaduh, berisik didengernya :)
Salam Indonesia Raya