Hal ini bermula saat Cahyadi gerah melihat beban derita yang dialami tetangga dan warga sekitar rumahnya karena terlilit hutang dengan rentenir atau bank keliling. Jika terjadi keterlambatan dalam mengangsur pinjaman, mereka didatangi oleh rentenir disertai dengan kata-kata kasar dan penuh ancaman. Jumlah pinjaman yang harus dibayar pun juga makin terus bertambah.
KEMBALI KE ARTIKEL