Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Pilihan

Drama Olok-olokan di Balik Kasus BG

14 Januari 2015   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:11 4 0
Hebohnya Budi Gunawan (BG) ditetapkan tersangka oleh KPK ditangkap oleh Jokowilovers sebagai drama olok-olokan . Ada yang bilang Jokowi cerdik lah, Jokowi cerdas. Cerdik dan cerdas kerap disebut sebagai bagian kata-kata yang menghiasi adegan drama olok-olokan.
Ilustrasi cerita drama olok-olokan yang dimaksudkan Jokowilovers dengan membuat argumentasi berita bahwa sebenarnya Jokowi sengaja mengajukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal untuk dikorbankan agar orang pilihan Mega ini segera ditangkap KPK, artinya Jokowi ingin menampar Mega melalui tangan KPK.
Drama olok-olokan lain yang lebih gila lagi karena di luar skenario yakni dengan mengatakan sesunguhnya Jokowi dan KPK berkolaborasi dalam upaya penangkapan BG. Jokowi sebagai pelempar umpan, sekaligus yang menggoreng isunya, sementara tugas KPK adalah penangkapnya dan juga yang yang berperan yang mencarikan momentumnya kapan tepatnya BG jadi tersangka.
Disebut drama olok-olokan, karena penulis menilai para Jokowilovers kerap memuji pilihan Jokowi sebagai pilihan terbaik. Bahkan tak sedikit pula, ada yang memuja-muji BG. Semua cerita ditulis dengan seksama dan jernih sebelum penetapan BG jadi tersangka.
Drama olok-olokan baru terjadi setelah ditetapkan BG jadi tersangka. Sayangnya jalan cerita drama olok-olokan hasil karya dari keroyokan
Jokowilovers tidak layak diangkat ke layar lebar. Artinya drama olok-olokan ini hanya akan jadi  cerita sampah belaka karena ceritanya tidak bermutu.
Drama Olok-olokan  ini tidak bermutu
karena tidak membuktikan bahwa adanya kerjasama Jokowi dengan KPK. Jokowi justru tidak mau melibatkan KPK, karena KPK sudah pasti tidak akan meloloskan lainnya. Bahkan Jokowi sepertinya sengaja menentang KPK. KPK melayani tantangannya. Dalam waktu ratusan detik waktu Jokowi terkapar, karena calon pilihannya, sekaligus ibu surinya, Megawati ditetapkan sebagai tersangka. Sisi lain dari drama olok-olokan menyebutkan Jokowi  mulai berani menentang Mega adalah bohong belaka. Yang benar Jokowi masih manut pada Mega.
Drama olok-olokan yang ditulis Jokowilovers di kompasiana akan terus berlanjut.dengan cerita-cerita yang sama, alias tidak bermutu. Namun terlepas dari drama olok-olokan Jokowilovers kita harus terus apresiatif usaha mereka untuk mengangkat pencitraan Jokowi. Amin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun