Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Bisnis Sama Dengan (=)

7 Mei 2013   20:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56 145 0

Apakah anda pembisnis?  Anda yakin bisnis anda akan segera membuat anda kaya? Dan anda hanya ingin kaya dari bisnis anda? Tanpa memikirkan proses? kalau itu yang ada dipikirkan anda? Stop! Baca tulisan  ini dulu.

Baik, jika anda hanya ingin cepat kaya dengan bisnis, tanpa mempedulikan prosesnya, ya mungkin anda akan kaya, tapi anda segera miskin. Katanya Woody Allen yang dikutip oleh Rhicard Templar, The Rules Of Wealth: “Bagaimana bisa orang bodoh memiliki uang?”

Maka dengan proses, orang akan belajar mengembangkan diri dan institusi/lembaga bisnisnya. Dengan membuat strategi-strategi bisnis yang jitu dan mampu membesarkan diri anda, yang bekerja dengan anda dan akhirnya secara otomatis membesarkan lembaga/institusi bisnis anda.

Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi tentang pandangan bisnis, yang pandangan atau persepsi ini, bisa menjadi strategi yang akan membuat bisnis anda menjadi besar dan auto pilot, alias bisa berjalan dengan baik tanpa anda didalamnya. Mari kita bahas beberapa pandangan bisnis di bawah ini:

Bisnis=Perang

Pandangan bisnis sama dengan perang ini mungkin adalah gambaran lama dari sebuah bisnis di era 1800an. Mungkin anda kenal merek atau brand raksasa Coca Cola dan Pepsi. Kedua brand ini sejak awal berdirinya, mereka saling berlomba, berperang merebut hati konsumen. Ya jika anda pernah merasa kedua produk ini, mungkin anda bisa beri nilai 11:12 lah ya. Karena sama-sama air cola.

Hanya saja yang berbeda adalah mereka membuat persepsi di benak par konsumen yang meminumnya. Dengan iklan yang dibuat dengan sedemikian rupa, mencoba mempengaruhi alam bawah sadar para konsumen untuk meminumnya.

Kalau di Indonesia, anda tentuya tahu 2 brand atau merek yang bernama TELKOMSEL dan XL Axiata bukan? provider kartu seluler yang sangat sengit berperang dalam setiap iklannya ditelevisi maupun di jalan-jalan anda bisa melihat begitu hebohnya baliho-baliho, poster-poster dan papan-papan iklan di jalan, saling menjatuhkan dengan menurunkan biaya/harga SMS dan Teleponnya di sekitar tahun 2008-2009.

Kedua contoh diatas ini memberikan contoh suatu pandangan bisnis sama dengan perang. Maka yang terjadi tak jarang saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Tapi akhirnya terlihat etika bersaing menjadi menurun, karena terlalu tajam sindiran-sindiran antara satu dengan lainnya melalui iklan-iklan tersebut. walaupun disatu sisi konsumen juga di untungkan, karena bisa dapat membeli lebih murah atau lebih baik pelayanannya.

Jika anda menyimak banyak buku bisnis yang untuk merumuskan strateginya menggunakan filosofi berperangnya Tzun Zu, seorang panglima perang dari china yang sangat terkenal tidak pernah kalah berperang. Setiap perkataannya penuh filosofi berperang yang jitu. Sehingga para pembisnis yang berpandangan bisnis itu sama dengan perang, menggunakan strategi ini untuk membesarkan bisnisnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun