Sudah hampir sepuluh bulan lamanya, aku menghabiskan waktuku dalam rumah. Amarah, putus asa, rasa benci pada tuhan, rasa benci pada diri sendiri sudah tertanamkan dalam diriku. Aku berpikir, untuk apa aku keluar rumah? Untuk apa aku bersosialisasi dengan orang sekitar? Untuk apa aku melakukan terapis? Apabila penyakit kanker ini tetap tinggal dalam tubuhku. Satu hal, aku tidak percaya akan keajaiban. Begitupula dengan Tuhan.
KEMBALI KE ARTIKEL