Sekitar 22 kilometer sebelum masuk kota Malang dari arah arah Surabaya, di sebuah kota kecil, Kecamatan Purwodadi, ada pertigaan, belok kiri. Terpapang jelas pada papan di pertigaan jalan raya dengan arah panah menuju Tutur dan Bromo, sebuah destinasi wisata nasional yang terkenal indah. Tadinya saya belum tahu dan belum pernah dengar apa itu Bromo. Kini sudah tahu. Pernah sekali berfoto ria di dekatnya.
Dua kali saya ke Tutur. Berada di wilayah Kabupaten Pasuruan di bagia selatan. Sekitar 70 km dari Surabaya. Sebuah kota kecamatan yang indah. Untuk ke sana, melewati jalan berkelok, berbukit, sejuk dengan pemandangan alam fantastic. Saya pernah ke sana dua kali, yang pertama bertepatan masih dalam suasana Lebaran. Diajak main ke kediaman seorang kerabat. Di kota kecamatan Tutur, 18 km naik dari jalan raya Surabaya-Malang ke arah Bromo.
Penduduk asli Tutur ini saya lihat typical banget. Beda dengan orang-orang kota Malang yang biasa saya lihat. Mungkin karena di daerah dingin, kulitnya coklat agak gelap. Posturnya kecil, namun gesit. Suka mengenakan sarung, dililitkan pada leher. Kala sore hari, ditutupkan mulai dari kepala hingga tubuh. Mereka juga suka mengenakan kopiah hitam.