Adapun sejumlah kalangan yang mengusulkan proyek perpustakaan itu adalah pendiri Freedom Institute, Rizal Mallarangeng, ilmuwan sosial Ignas Kleden, politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, novelis sekaligus budayawan Ayu Utami. Kemudian, aktivis sosial budaya Nong Darol Mahmda, penggiat budaya atau pionir pustaka pedesaan Nirwan Arsuka, serta dosen universitas Paramadina Lutfhi Assyaukanie.
KEMBALI KE ARTIKEL