Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

“Never Leave History”

9 November 2011   12:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52 109 0
Bung Tomo merupakan tokoh pemuda yang terkenal karena heroismenya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA (Inggris dan sekutu). Heroisme Bung Tomo  tidak bisa dipisah dari pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan. Atas jasa-jasa perjuangannya, Bung Tomo didaulat sebagai Pahlawan  Indonesia pada 10 November 2008.

Sebagai seorang jurnalis, pada Oktober dan November 1945, Bung Tomo berusaha membangkitkan semangat rakyat Surabaya melalui radio-radio untuk memperjuangkan darah kemerdekaan.

Puluhan ribu bahkan ratusan ribu rakyat Indonesia tewas karena melakukan perjuangan maupun disiksa olehpenjahat-penjahat Belanda, Inggris cs dan Jepang selama menjajah nusantara. Teruntuk bagi para pejuang kemerdekaan, mereka rela meninggalkan istri, anak, orang tua, harta untuk merebut kemerdekaan. Hal terbesar adalah mereka mengorban keringat, darah bahkan nyawa untuk membela, memperjuangkan rakyat Indonesia bebas dari belenggu penjajahan, penindasan.

Seberapa pentingkah kemerdekaan bagi rakyat Indonesia pada saat itu?  Hanya satu kalimat “Merdeka atau Mati!”. Merdeka dalam artian merdeka secara politik, berdirikari dalam bidang ekonomi, dan terbebasnya belenggu penindasan dan kemiskinan. Untuk mencapai itu semua, segenap rakyat Indonesia dari sabang ampai marauke yang terjajah oleh Belanda selama 350 tahun terus berjuang dan bertempur. Semua suku melakukan usaha yang sama untuk mengusir penjajahan (Belanda, Jepang, NICA). Atas darah, nyawa dan harta, maka berdirilah NKRI yang merupakan hasil perjuangan segenap bangsa Indonesia. Berdirinya NKRI merupakan hasil akumulasi perjuangan atas segenap suku, agama dan kelompok di Indonesia.

Pahlawan Masa Kini

Sudah 66 tahun Indonesia merdeka, sudah 13 tahun pula reformasi bergulir, namun masih berjuta-juta rakyat Indonesia belum layak disebut merdeka. Mereka hidup dibawah kerangkengan nasib hidup yang tidak menentu. Tiada rumah seindah istana, yang ada hanyalah gubuk reyok atau dinding-dinding karton di bawah jembatan. Ditengah puluhan juta angka kemiskinan dan pengangguran sertautang negara yang membengkak, korupsi merasuk di setiap lini kehidupan. Distorsi penegakan hukum terjadi, yang kaya dan berkuasa dapat bebas dari dakwaan, sementara yang miskin dan tiada kuasatidak berdaya menghadapi penguasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun