Dilansir dari Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, oleh Riset Ulandari 2015, di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Solok menunjukkan bahwa sebanyak 51% siswa mengaku tidak berminat mengikuti pembelajaran Sejarah dan 77% siswa menyatakan tidak aktif dalam pelajaran Sejarah. Rendahnya minat siswa tersebut disebabkan oleh metode pembelajaran Sejarah yang tidak menarik. Selain itu, sering kali figur guru sejarah dianggap kurang profesional dalam mengajar, salah satunya karena masih banyak guru Sejarah yang menyampaikan materi secara textbook, tanpa variasi, monoton, dan membosankan. Apakah perlu alat bantu dalam media pembelajaran Sejarah?
KEMBALI KE ARTIKEL