"Apa guna belajar ilmu dan pengetahuan Eropa, bergaul dengan orang-orang Eropa, kalau akhirnya toh harus merangkak, beringsut seperti keong dan menyembah seorang raja kecil yang barang kali buta huruf pula!" ungkapan itu dinyatakan seorang sastrawan kenamaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Satir dan telak! Pernyataan itu seperti tamparan bagi kaum terpelajar yang sezaman dengannya. Entah kalau sekarang.
KEMBALI KE ARTIKEL