Dalam upaya mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, kebijakan nilai tukar menjadi salah satu instrumen utama yang dioptimalkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Inflasi yang terkendali pada 2024, tercatat sebesar 2,13% (yoy) pada Juli 2024, menunjukkan efektivitas berbagai langkah strategis. Fokus utama adalah memastikan nilai tukar Rupiah tetap stabil di tengah ketidakpastian global, termasuk dampak dari konflik geopolitik dan kebijakan moneter negara maju.BI telah memperkuat bauran kebijakan moneter melalui intervensi di pasar valuta asing dan penggunaan instrumen seperti Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Nilai tukar Rupiah tercatat menguat sebesar 5,34% pada Agustus 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Penguatan ini didorong oleh aliran masuk modal asing, rendahnya inflasi, serta pertumbuhan ekonomi yang baik
Langkah lain yang diambil adalah penerapan instrumen moneter seperti Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang mampu menarik aliran portofolio asing hingga Rp243,27 triliun. Hal ini memperkuat cadangan devisa dan membantu menjaga stabilitas Rupiah di pasar internasional.
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga menjadi strategi penting dalam menjaga inflasi volatile food. Melalui kerja sama antara BI, pemerintah pusat, dan daerah, pengendalian harga pangan bergejolak dilakukan secara komprehensif. Pendekatan ini telah membantu menurunkan inflasi pangan dari 5,96% menjadi 3,63% selama periode yang sama.
KEMBALI KE ARTIKEL