Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki
oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat
indah dan menyenangkan? Mitos cinta sejati
yang terus menerus melolong dihatiku.
Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku.
Aku tersenyum menatap benda yang ada
didalam bingkai itu.
Bukan sebuah foto ataupun lukisan. Hanya
sebuah kertas lusuh. Kertas catatan PKN yang
aku robek dari buku miliknya 7 tahun lalu saat
perpisahan SMP. Dia sama sekali tidak tahu aku
merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin dia
tidak mengenalku. Aku hanya satu dari ratusan
penggemarnya di sekolah.
Dia bukan artis. Dia adalah siswi yang cantik, manis dan
cerdas di sekolahku. Dia kaya dan pintar dalam
bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru
menjadi daya tarik bagi para kaum adam,
termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak
terlalu menunjukkan diri bahwa aku
menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah
menyapa ataupun menegurnya. Aku
menyukainya lewat diam.
Bahkan, robekan catatan PKN itu aku ambil
diam- diam untuk kenang- kenanganku karena
aku tahu dia akan melanjutkan study ke luar kota.
Aku kembali tersenyum manis saat melihat
robekan catatan itu. Orang bilang, apapun itu,
jika memang jodoh, maka dia akan kembali lagi
dan lagi. Dan aku percaya dia akan kembali
kulihat.
Aku mengeluarkan kertas itu dari bingkainya.
Kupeluk- peluk dan kubelai. Ku ajak tertawa
dan tersenyum.
Gila. Konyol memang. Setelah puas dengan
kegiatanku itu, aku meletakkan kertas itu di
atas meja belajarku. Dan...
Syuuuut...
Angin bertiup menerbangkan kertas kenangan
itu keluar jendela dan jatuh dipekarangan.
Dengan sigap aku keluar rumah dan mengejar
kertas itu. Itu adalah satu- satunya milikku
yang mampu membuatku mengingatnya.
Saat aku hampir mendapatkanya, angin kembali
meniupnya menjauhiku. Argh! Angin ini!
Batinku kesal.
Aku kembali mengejar kertas itu. Dan saat aku
hampir mendapatkannya kembali...
"Argh!! Sial banget sih?! Malah keinjek lagi!"
seruku kesal saat tahu kertas itu di injak
seseorang. Orang itu mengambil kertas yang
ada di injakannya itu. Aku masih menatap
jalanan berdebu dengan kesal.
"Jadi, daritadi kamu ngejar kertas ini ya?" ucap
orang itu. Suara yang ku kenal. Ku
tengadahkan kepalaku menatap wajah dari si
pemilik suara.
DEG!!!
Di... Diakan? Diakan si pemilik (Aning). Cewek cantik, manis dan
pintar itu... Bagaimana bisa?
"Ma... af. Aku ngerobek kertas itu...."
"gapapa kok Riawan. Beneran deh gapapa. Karena,
aku juga udah foto kamu diam- diam waktu
itu." akunya padaku. Dia... Tau namaku?
"foto?! Diem- diem?"
"Lebih baik, kita nostalgianya ditaman aja deh."
ucapnya sambil menarik tanganku ke taman.
Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat.
Fotoku ada dalam dompet Aning?
"Aku dulu suka banget sama kamu.
Karena, kamu itu satu- satunya cowok yang
gak pernah negur aku. Kamu cuek dan aku suka
itu." ucapnya sambil tersenyum.
"Dulu, aku berharap bisa kenal dan pacaran
sama kamu. Tapi, dekat kamu aja aku udah
gemetaran, apalagi ngobrol sama kamu..." ucap
Aning lagi. Lalu dia menatap robekan kertas itu.
"Aku tau kok, kamu ngerobek kertas ini. Cuma
aku pura- pura gatau aja. Aku seneng banget
waktu kamu robek kertas ini. Karena itu artinya,
kamu juga suka sama aku. Iyakan?" ucapnya
yang membuatku tersipu malu.
"Ikh... Kok diem aja?" ujarnya sambil mencubit
pipiku pelan.
"aku bingung mau ngomong apa..."
"Kamu percaya mitos True Love gak?"
"True Love? Emang ada?" tanyaku.
"mulanya, aku juga gak percaya. Tapi malem ini
aku percaya. True Love aku udah aku temuin
lagi. Aku suka kamu." ucapnya sambil natap
bintang.
"udah jam 12 belom?" tanyanya.
"udah. Udah jam 12 tepat."
"Happy Birthday Riawan :). Will you be My True
Love?"
Apakah dia menyatakan perasaannya. Tanpa
sadar, aku mengucapkan
"yes. I will."
Percaya atau tidak, itulah faktanya. Cinta Sejati
akan datang. Sejauh dan sesulit apapun, Cinta
Sejati akan mencari jalan lagi dan lagi untuk
kita temukan. :)