Februari 2016, aku mengganti laptopku. Ketika aku menyalakannya, tampaklah layar dengan wallpaper gunung yang mungkin saja dipotret saat matahari menuju senjakala. Berbekal rasa penasaran yang tersembul dari layar monitor, aku pun mencari tahu nama gunung tersebut. Tak sulit tentu saja, cukup dengan mencocokkan foto di mesin pencari, beberapa detik sudah menghilangkan naluri ingin tahu tersebut, Machapuchare, namanya. Gunung berketinggian 6.993 mdpl yang disucikan ini tertutup bagi pendaki. Saat aku disuruh untuk menunaikan ibadah umroh, aku sempat menolak. Kukatakan jika bisa diganti, aku ingin sekali naik gunung ke Nepal. Dengan banyak pertimbangan, akhirnya kumemilih perjalanan ibadah. Hasrat mendaki ke jajaran pegunungan Himalaya, hanya kusimpan serapat mungkin.
KEMBALI KE ARTIKEL