Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan melodi, harmoni, dan juga sebagai sesuatu faktor ekspresi melalui penggunaan tubuh dan berkenaan dengan instrument perkusi. Pengembangan konsep irama meliputi: beat (gerak), irama melodi, aksen gerak (accented beat), durasi (panjang, pendek, rata, tidak rata), pola (repetisi dan kontras), irama (dobel, triple), pembagian tekanan (bagian sama, tidak sama). Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam).
Melodi merupakan unsur pokok musik yang senantiasa menjadi pusat perhatian pemerhati dan penikmat musik, terutama pemula. Hal ini terjadi karena orang bernyanyi atau bersenandung senantiasa menghasilkan melodi. Sebuah melodi mempunyai bagian awal, pergerakan nada - nada, dan bagian akhir. Melodi mempunyai arah dan berkesinambungan. Melodi dapat di katakan unsur kedua dalam sajian musik setelah irama, akan tetapi dapat pula unsur ini menjadi yang pertama jika pendekatan dalam menyajikan atau menciptakan musik berawal dari senandung atau coba-coba, barulah dilengkapi irama dan harmoni. Melodi dapat digunakan sebagai sarana untuk nyanyian dan bagian instrument, tetapi juga difokuskan sebagai materi musik yang dapat didengar. Pengembangan konsep melodi meliputi; petunjuk (naik, turun, kembali), nada (tinggi, rendah, tengah), Tahap (secara urut, loncat, tetap sama), pola (pengulangan dan kontras), pentatonik, nada (mayor, minor, dan yang lain). Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.