Menurut Kristeva, abjek merujuk pada segala sesuatu yang dianggap "keluar" dari lingkaran kemanusiaan dan keberadabannya, termasuk hal-hal yang dianggap menjijikkan atau menakutkan. Konsep ini berlawanan dengan ide kemanusiaan dan keberadaban, dan oleh karena itu sulit untuk diterima dalam kehidupan sosial dan budaya. Contoh abjek yang sering disebutkan Kristeva antara lain kematian, kehancuran, dan kotoran.
Dalam karya-karyanya, Kristeva menunjukkan bagaimana abjek hadir dalam karya sastra dan budaya, dan bagaimana abjek dapat digunakan sebagai alat untuk mengkritisi dan mengungkapkan masalah dalam masyarakat. Misalnya, dalam novelnya yang terkenal, "Powers of Horror: An Essay on Abjection," Kristeva membahas bagaimana karya sastra dapat menjadi wadah untuk menghadapi dan mengatasi kehadiran abjek dalam kehidupan manusia.
Kristeva juga menggunakan konsep abjek untuk memahami dinamika kekuasaan dalam masyarakat. Dia berpendapat bahwa abjek sering digunakan oleh penguasa untuk menjaga kekuasaan mereka, dengan cara menekan dan memarginalkan kelompok-kelompok yang dianggap abjek.