Salah satu karya sastra yang paling terkenal dalam menggambarkan puasa adalah novel "Laila Majnun" karya Nizami Ganjavi. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Laila dan Majnun yang saling mencintai namun terhalang oleh keadaan. Dalam novel ini, Laila seringkali melukiskan pengalaman-pengalamannya selama berpuasa, baik dalam hal rasa lapar dan dahaga, maupun dalam hal kesabaran dan ketekunan. Melalui kisah Laila, kita dapat memahami bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menumbuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi cobaan hidup. Selain novel "Laila Majnun", puisi-puisi karya Rumi juga seringkali merefleksikan makna dan nilai-nilai keagamaan dalam puasa. Dalam puisi "The Discipline of Fasting", Rumi menuliskan tentang bagaimana puasa dapat membantu kita mengendalikan hawa nafsu dan memperkuat iman kita. Rumi menyatakan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu dan mengontrol diri dalam segala hal. Melalui puisi ini, Rumi mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya puasa dalam memperkuat iman dan mengendalikan hawa nafsu.Â