Masih segar diingatanku ketika itu aku meminta tolong kepada adikku untuk mencuci piring-piring kotor di dapur bekas kami makan sekeluarga. Kami bukanlah keluarga kaya yang punya westafel, air ledeng atau PAM, apalagi pembantu. Ayahku hanya seorang kepala desa nun jauh di salah satu desa di Sumatera Barat.
KEMBALI KE ARTIKEL