Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Berbagai ‘Modus’ Pengemis yang Patut Diwaspadai

26 Februari 2015   18:24 Diperbarui: 17 Februari 2016   00:13 913 0

Setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang layak, sejahtera dan bahagia. Oleh karena itu, mereka harus berusaha untuk dapat mempertahankan hidup dengan mengais rezeki atau bekerjakeras setiap harinya.

Tak dapat dipungkiri, saat ini Indonesia dipenuhi oleh masyarakat yang mayoritas hidup di tingkat menengah ke bawah sehingga tak heran jika kita kita menyaksikan banyaknya masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan serba kekurangan.

Kemiskinan di Indonesia terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan mereka, kurangnya lapangan pekerjaan sehingga jadi pengangguran, kemalasan untuk melakukan usaha atau memperbaiki perekonomian keluarga serta rendahnya ‘mental kaya’ bagi mereka yang sudah terlanjur miskin.

Pada dasarnya, setiap orang bisa kaya asal dia memiliki mental kaya dan mau berusaha untuk memperbaiki hidup. Cara memperbaiki hidup yang ditempuh masyarakat saat ini memang beragam, ada yang mau cari kerja kesana kesini, ada yang berani memulai usaha, ada yang mau belajar dari nol dan ada pula yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya dengan meminta belas kasihan orang lain dengan menjadi pengemis.

Ya, hal yang akan saya jadikan topik utama disini adalah pengemis. Sebuah profesi yang sangat memprihatinkan, dimana kita melihat ketidakberdayaan mereka dalam mencari nafkah hingga akhirnya dengan terpaksa mereka harus menjadi pengemis. Siapa diantara Anda yang bercita-cita jadi pengemis?

Tentunya kebanyakan orang lebih memilih profesi yang lebih baik dan lebih ‘tinggi’ di mata masyarakat daripada harus menjadi pengemis. Bagi yang sudah berkecukupan, Anda pasti lebih memilih memberi uang kepada pengemis daripada harus mengemis karena kondisi mereja selalu identik dengan kondisi manusia yang tidak punya rumah, untuk makan saja susah, tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, tidak punya keluarga, tubuh cacat atau berbagai kondisi keterpurukan lain dalam hidupnya.

Kini, kita harus waspada terhadap pengemis karena profesi ini ternyata banyak disalahgunakan oleh beberapa oknum tak bertanggung jawab sebagai jalan cepat untuk ‘mendapat uang banyak dalam waktu singkat’. Ya, mereka memanfaatkan kebaikan orang lain untuk mencari rezeki dengan berpura-pura jadi pengemis, walaupun pada kenyataannya mereka ternyata memiliki kehidupan yang layak dan bisa mencari uang dengan keterampilan ‘lain’ yang mereka miliki.

Di bawah ini ada beberapa contoh kondisi yang saya bisa rangkum tentang kehidupan ‘pengemis yang dijadikan sebagai profesi utama’ yang ada di sekitar tempat tinggal saya sendiri :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun