Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Pijar Cita

4 September 2021   22:49 Diperbarui: 4 September 2021   23:20 142 18
Pijar Cita

Kerlipmu boleh kecil, sekecil asaku yang selalu kupintal dalam dada
Agar tetap hangat hingga menuju langit

Meski jika kubesarkan nyalamu, hidungku jadi hitam berjelaga di esok hari
Tapi masih tetap ada sepotong doa yang setiap hari diantar ibu di samping tikar pandan
Untuk sebuah cita-citaku

Di sinilah bernyala cita
Dan bisikan bapak tak pernah padam seperti nyalamu
"Teruskan cita-cita, sebab zaman akan berubah. Dan ketika kelak kau telah menghitung sukses, pasti tak kau lupa, doa yang menyala bersama nyala teplok."

Lalu terus kukejar bayang keinginan
Setiap lampu teplok dimatikan kusongsong fajar di ufuk timur
Dengan kaki telanjang berangkat sekolah

Bukit Nuris, 2021
Riami

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun