Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kuda Lumping

15 Juli 2020   06:59 Diperbarui: 15 Juli 2020   06:55 1100 17

Tarian indah mendayu, musik mengiringi lenggok penari dengan kuda anyam dari bambu

Kemenyan dibakar, aroma mistisnya membuat penari  bergerak kian seru, napas terengah
Cetar bunyi pecut sang pendekar menjadi penyemangat dan penari semakin menggila

Mata memejam mengunyah bara api
Oh kuda lepas dari pegangan
ndadi  beling dikunyahnya juga,  ngeri! Tapi asyik

Begitulah seni budaya unik negeri kita
Yang menjadi kekayaan budaya tercinta

Terakhir ia makan bunga sesaji, layaknya makan krupuk yang kriuk dan gurih
Auum, auum, auum suara auman menandakan yang merasuk adalah mbah macan kata sang pendekar

Sungguh seni indah, penari terkapar lemas, setelah tiga sabetan mendera
Musik usai, tapi budaya tak boleh berhenti
Besuk akan ada panggung lagi


Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun